Jumat, 27 Juni 2008

Andri atau Andri Suryadi

Jika anda iseng memasukkan nama Andri di situs pencari seperti GOOGLE atau YAHOO maka anda dapat menemukan karya-karya tulis saya. Bila anda teliti lebih lanjut lagi maka ada beberapa karya tulis yang memakain nama Andri Suryadi sebagai penulisnya. Lalu samakah Andri dan Andri Suryadi?
Semuanya ini berawal ketika saya mulai menerbitkan pertama kali tulisan saya di majalah. Nama saya terlahir dengan ANDRI tanpa ada embel2 lain, namun karena membuat email itu harus memakai nama Keluarga (Surename) maka saat itu yang terpikir memasukkan nama ayah yang bernama Edi Suryadi ke dalam nama family itu. Hasilnya adalah ketika mengirimkan karangan atau tulisan lewat email, maka si penerima email akan melihat nama saya sebagai ANDRI SURYADI.
Sejak saat itulah nama Andri Suryadi menjadi nama alias saya bila menulis di koran terutama sekali adalah SUARA PEMBARUAN. Tidak dapat dipungkiri nama itu juga yang saya gunakan ketika berkorespondensi dengan teman-teman seminat di American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine.
Jadi tidak usah bingung dengan nama itu, seperti kata Shakespeare "Apalah artinya sebuah nama" Maka ketika anda membaca artikel tentang Kesehatan Jiwa dan Psikosomatik yang ditulis oleh Andri maka itu lah saya....
Andri atau Andri Suryadi ???? Sama saja

Rabu, 25 Juni 2008

Sekilas Tentang Psikosomatik

Mengapa Kita Memerlukan Kedokteran Psikosomatik?
To improve the psychiatric care of patients with complex medical, surgical, obstetrical and neurological conditions
(American Board of Medical Specialties (ABMS) March 2003)

Untuk meningkatkan perawatan psikiatri atau kesehatan jiwa pada pasien-pasien dengan gangguan medis, bedah, kandungan dan saraf yang kompleks
(Dewan Kedokteran Spesialis Amerika, Maret 2003)

Pasien Apa Yang Bisa Berobat Ke Klinik Psikosomatik ???
- Pasien dengan penyakit medis, penyakit saraf atau penyakit bedah yang kondisinya akut atau kronis yang memiliki gangguan psikiatrik dan gangguan itu secara bermakna mempengaruhi perawatan dan kualitas hidup pasien. Contoh dari keadaan ini misalnya pasien diabetes (penyakit gula) yang mengalami depresi. Depresi pada penyakit diabetes bisa disebabkan karena seringkali penyakit ini menurunkan kemampuan pasien sebagai individu. Selain itu juga dalam bidang psikosomatik, terbukti adanya kaitan antara peran sistem dalam tubuh penderita diabetes yang memicu terjadinya depresi. Pasien luka bakar yang hebat juga bisa membuat si penderita merasa tidak mampu lagi menghadapi hidup. Seringkali pasien seperti ini jatuh ke dalam kecemasan dan depresi karena ketakutan akan hidupnya di masa depan. Pasien stroke juga sering kali (25%) mengalami depresi setelah serangan stroke-nya. Hal ini dapat diakibatkan karena kerusakan otak juga karena adanya cacat atau ketidakmampuan yang menetap akibat stroke
- Pasien dengan gangguan somatoform (pernah dibicarakan pada edisi pertama buletin ini) atau gangguan psikologis yang mempengaruhi kondisi fisiknya. Gangguan ini seringkali tidak disertai dengan bukti-bukti fisik yang mendukung adanya gangguan pada fisik pasien. Gangguan seperti inilah yang dahulu sering disebut sebagai gangguan psikosomatik. Contoh keadaan ini adalah ketika pasien mengeluh mengalami rasa sakit di seluruh tubuh yang berpindah-pindah yang ternyata dari hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lain tidak ditemukan sesuatu yang bermakna dapat menjelaskan keadaan sakitnya. Kasus seperti ini banyak ditemukan pada pasien gangguan depresi dan gangguan cemas. Pasien dengan dengan gangguan psikiatrik yang merupakan hasil langsung dari penyakit yang dideritanya saat ini. Contohnya adalah demensia (pikun). Pasien demensia yang berat dapat mengalami gangguan psikologis dan perilaku. Kadang-kadang terdapat perilaku kacau tidak beraturan atau merasakan mendengar suara-suara halusinasi. Gejala-gejala seperti ini sering dialami apalagi dengan kondisi medis yang kurang baik

Jumat, 06 Juni 2008

Mengapa Takut Pergi Ke Psikiater?

Banyak orang menganggap bahwa konsultasi ataupun berobat ke psikiater atau dokter ahli kesehatan jiwa hanya perlu bagi orang-orang yang mempunyai penyakit jiwa berat atau bahasa awamnya sudah GILA. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat tapi bahkan di kalangan sejawat dokter sendiri.Tidak banyak yang mengetahui bahwa kesehatan jiwa bukan sesempit demikian. Maka cukup melegakan ketika ada seorang ibu pasien yang mengatakan "Mengapa semua tetangga dia bingung saat dia mengajak anaknya datang ke psikiater untuk berkonsultasi masalah sekolah", dikira tetangganya, anaknya telah sakit dan mengalami gangguan jiwa berat.Padahal menurut si Ibu yang sebelumnya lama tinggal di Surabaya dan Semarang, di daerah tersebut Psikiater banyak berperan dalam konsultasi rumah tangga, sekolah, keluarga dan hal-hal lain. Tidak beda seperti meminta penjelasan dari seorang Pengacara tentang kasus hukum.Maka jangan takut untuk berkonsultasi ke Psikiater bila memang diperlukan