Mengapa Kita Memerlukan Kedokteran Psikosomatik?
To improve the psychiatric care of patients with complex medical, surgical, obstetrical and neurological conditions
(American Board of Medical Specialties (ABMS) March 2003)
Untuk meningkatkan perawatan psikiatri atau kesehatan jiwa pada pasien-pasien dengan gangguan medis, bedah, kandungan dan saraf yang kompleks
(Dewan Kedokteran Spesialis Amerika, Maret 2003)
Pasien Apa Yang Bisa Berobat Ke Klinik Psikosomatik ???
- Pasien dengan penyakit medis, penyakit saraf atau penyakit bedah yang kondisinya akut atau kronis yang memiliki gangguan psikiatrik dan gangguan itu secara bermakna mempengaruhi perawatan dan kualitas hidup pasien. Contoh dari keadaan ini misalnya pasien diabetes (penyakit gula) yang mengalami depresi. Depresi pada penyakit diabetes bisa disebabkan karena seringkali penyakit ini menurunkan kemampuan pasien sebagai individu. Selain itu juga dalam bidang psikosomatik, terbukti adanya kaitan antara peran sistem dalam tubuh penderita diabetes yang memicu terjadinya depresi. Pasien luka bakar yang hebat juga bisa membuat si penderita merasa tidak mampu lagi menghadapi hidup. Seringkali pasien seperti ini jatuh ke dalam kecemasan dan depresi karena ketakutan akan hidupnya di masa depan. Pasien stroke juga sering kali (25%) mengalami depresi setelah serangan stroke-nya. Hal ini dapat diakibatkan karena kerusakan otak juga karena adanya cacat atau ketidakmampuan yang menetap akibat stroke
- Pasien dengan gangguan somatoform (pernah dibicarakan pada edisi pertama buletin ini) atau gangguan psikologis yang mempengaruhi kondisi fisiknya. Gangguan ini seringkali tidak disertai dengan bukti-bukti fisik yang mendukung adanya gangguan pada fisik pasien. Gangguan seperti inilah yang dahulu sering disebut sebagai gangguan psikosomatik. Contoh keadaan ini adalah ketika pasien mengeluh mengalami rasa sakit di seluruh tubuh yang berpindah-pindah yang ternyata dari hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lain tidak ditemukan sesuatu yang bermakna dapat menjelaskan keadaan sakitnya. Kasus seperti ini banyak ditemukan pada pasien gangguan depresi dan gangguan cemas. Pasien dengan dengan gangguan psikiatrik yang merupakan hasil langsung dari penyakit yang dideritanya saat ini. Contohnya adalah demensia (pikun). Pasien demensia yang berat dapat mengalami gangguan psikologis dan perilaku. Kadang-kadang terdapat perilaku kacau tidak beraturan atau merasakan mendengar suara-suara halusinasi. Gejala-gejala seperti ini sering dialami apalagi dengan kondisi medis yang kurang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar